Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 06:20:49【Resep】690 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(1)
Artikel Terkait
- Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
- Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas
- Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
- Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
- Resep nasi goreng buah naga yang tinggi nutrisi
- UNRWA: Stok pangan cukup penuhi kebutuhan warga Gaza hingga tiga bulan
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan
- Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM: Keamanan pangan yang baik mampu dukung pertumbuhan ekonomi

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat

Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang

Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas

Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis